Nama / NIM : Ketut Sulya Arya Wasika / 1404505045
Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi/ F. Teknik/ Universitas Udayana
Matkul : Pemrograman Berorientasi Objek
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST, MT
Pengertian UML
Unified Modeling Language merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek, saat ini UML akan mulai menjadi standar masa depan bagi industri pengembangan sistem/perangkat lunak yang berorientasi objek sebab pada dasarnya UML digunakan oleh banyak perusahaan raksasa seperti IBM, Microsoft, dan sebagainya.
A. Definisi UML
Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi/ F. Teknik/ Universitas Udayana
Matkul : Pemrograman Berorientasi Objek
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST, MT
Pengertian UML
Unified Modeling Language merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek, saat ini UML akan mulai menjadi standar masa depan bagi industri pengembangan sistem/perangkat lunak yang berorientasi objek sebab pada dasarnya UML digunakan oleh banyak perusahaan raksasa seperti IBM, Microsoft, dan sebagainya.
A. Definisi UML
1.
Unified Modeling
Language merupakan metode pengembangan perangkat lunak (sistem informasi)
dengan menggunakan metode grafis serta merupakan bahasa untuk visualisasi,
spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi [Adin05].
2.
Unified Modeling
Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi,
menetapkan, membangun dan mendokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak
[Hend07].
3.
Unified Modeling
Language (UML) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi
standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan
sistem perangkat lunak [Afif02].
4.
Unified Modeling
Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari
kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem
dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti:
·
Spesifikasi
·
Visualisasi
·
Desain
arsitektur
·
Konstruksi
·
Simulasi dan
testing
·
Dokumentasi
Berdasarkan
beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
“Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik
atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek
(OOP) (Object Oriented programming)”.
B. Langkah-langkah
penggunaan Unified Modeling Language (UML)
Adapun
langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) [Afif02] diantaranya
sebagai berikut :
1. Buatlah daftar
business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses
yang mungkin muncul.
2. Petakan use case
untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang
harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi
dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
3.
Buatlah
deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4.
Definisikan
requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus
disediakan oleh sistem.
5.
Berdasarkan use
case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan
obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau
collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki
kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing
alir.
7. Buatlah
rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk
menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan
model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain
dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih
baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas
class dan interaksi dengan class lain.
9. Setelah class
diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi
komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Selain
itu, definisikan test integrasi setiap komponen untuk meyakinkan ia dapat
bereaksi dengan baik.
10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.
Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan
sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang
tepat digunakan:
12. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case
kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap
dengan test.
13. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen
kepada tim pengembang tertentu.
14. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki
model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
15. Perangkat lunak siap dirilis
Komponen Pembentuk Use Case Diagram
1. Actor - Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor
mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima
informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada
sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use-case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use-case. Actor digambarkan dengan stick man. Actor dapat digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship.
2. Use-case - Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu
sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti
mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
3. Relasi Use Case Diagram - Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram :
- Association, menghubungkan link antar element.
- Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
- Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya.
- Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.
4. Tipe relasi/ stereotype - Tipe relasi yang mungkin terjadi pada use case diagram :
- <<include>> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use-case adalah bagian dari use-case lainnya.
- <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.
- <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use-case.
Postingan
Kali ini saya akan mengulas mengenai implementasi dari Use Case Diagram, yang
dimana study kasus yang digunakan adalah
mengenai SIMAK, adapun actornya adalah Admin, Dosen, dan Mahasiswa.
Pada skema diatas menjelaskan yaitu:
1. Admin
Admin disini memiliki peran yang
penting yaitu membuat sistem ini tetap berjalan dengan baik, admin dapat
mengakses sistem secara keseluruhan.
2. Dosen
Dosen dapan login dan memanipulasi
segala jenis aktifitas yang berhubungan dengan nilai, tetapi tidak memiliki hak
akses untuk melihat dan mencetak KRS dan KHS.
3. Mahasiswa
Mahasiswa disini memiliki peranan sebagai
orang yang menerima data atau nilai dan dapat mencetak KRS dan KHS.
Sekian ulasan mengenai UML. Semoga bermanfaat..
Daftar pustaka
TEKNOLOGI
00.30
0 Responses to "Mengenal UML"
Posting Komentar